Penilaian Lomba Bulan Bakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) Tingkat Kabupaten Serang Tahun 2025 resmi dilaksanakan di Kecamatan Jawilan. Pada pelaksanaan tahun ini, dua desa menjadi peserta penilaian, yaitu Desa Kareo dan Desa Jawilan. Kegiatan berlangsung dengan tertib dan penuh semangat, menandai komitmen desa-desa di Jawilan dalam menjaga nilai gotong royong sebagai identitas sosial masyarakat.
Sebelum proses penilaian lapangan, kedua desa peserta terlebih dahulu melakukan presentasi kegiatan gotong royong di hadapan tim juri. Presentasi mencakup berbagai aspek pembangunan desa, mulai dari bidang pemberdayaan masyarakat, pembangunan fisik, pemerintahan, ekonomi, ketahanan pangan, penguatan BUMDes, hingga tata kelola persampahan dan lingkungan. Masing-masing desa menunjukkan program unggulan yang telah dilaksanakan sebagai bentuk komitmen dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat berbasis gotong royong.
Tim juri dari Kabupaten Serang terdiri dari unsur Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Serang, perwakilan Polres Serang, serta anggota Korem 0602/Serang. Setelah mendengarkan pemaparan, tim melanjutkan penilaian dengan melakukan pengecekan langsung ke lokasi kegiatan yang telah dilaksanakan oleh masing-masing desa. Proses penilaian berjalan objektif dan komprehensif untuk melihat sejauh mana desa mengimplementasikan semangat gotong royong di lingkungan masing-masing.
Kepala Desa Kareo menyampaikan bahwa gotong royong merupakan budaya yang terus dipelihara dan dikembangkan oleh masyarakat desa. âSelama ini kami berupaya menjaga tradisi gotong royong sebagai kekuatan utama masyarakat. Mulai dari pembangunan infrastruktur kecil, kegiatan kebersihan lingkungan, hingga program pemberdayaan, semuanya melibatkan partisipasi warga. Kami berharap upaya ini dapat menjadi nilai tambah dalam penilaian BBGRM tahun ini,â ujarnya.
Sementara itu, Kepala Desa Jawilan menegaskan bahwa partisipasi masyarakat merupakan kunci keberhasilan berbagai program desa. âKami fokus pada kolaborasi antara pemerintah desa dan masyarakat. Program ekonomi, BUMDes, ketahanan pangan, serta pengelolaan sampah semuanya berjalan karena adanya kebersamaan. Bagi kami, gotong royong bukan hanya kegiatan fisik, tetapi juga bentuk kepedulian sosial yang harus dijaga,â ungkapnya.
Camat Jawilan turut memberikan apresiasi atas pelaksanaan kegiatan ini serta menekankan pentingnya nilai gotong royong dalam pembangunan desa. âKegiatan BBGRM ini menjadi momentum bagi desa-desa untuk menunjukkan kinerja dan kreativitasnya. Lebih dari itu, kami berharap budaya gotong royong dapat terus hidup sebagai modal sosial masyarakat. Semoga melalui kegiatan ini, Desa Kareo dan Desa Jawilan semakin termotivasi meningkatkan pelayanan, pembangunan, dan pemberdayaan masyarakat,â jelasnya.
Dengan terlaksananya kegiatan penilaian BBGRM ini, Kecamatan Jawilan berharap dapat menjadi contoh wilayah yang mampu mempertahankan budaya gotong royong sekaligus mendorong percepatan pembangunan desa. Kegiatan ini juga menjadi bukti kuat bahwa sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan lembaga terkait adalah fondasi utama tercapainya pembangunan yang berkelanjutan.